Langsung ke konten utama

Perbedaan al qur'an RASM UTSMANI

Perbedaan Penulisan Rasm Utsmani dan Indo-pak (kawasan Indonesia dan Asia)


Perbedaan Penulisan Rasm Utsmani dan Indo-pak (kawasan Asia),
Sering saya jumpai orang yang terheran-heran mengenai perbedaan ini, padahal perbedaan ini sudah terjadi sejak dahulu,, perhatikan gambar berikut ini, mohon maaf agak buram:


Perbedaan terjadi pada  tanda lam-alif kecil,  dan beberapa tanda baca lainnya,
Perbedaan itu juga terjadi pada tanda baca 4 harakat, dan nun Qutni (nun kecil dibawah huruf alif,, pada bacaan nun wasal.

Perbedaan yang lebih mencolok lagi ada pada situs Quran-Explorer seperti pada screenshoot berikut ini, namun saya sendiri tidak menemukan mushaf versi cetak yang terjadi demikian.. saya menduga ini adalah penulisan mushaf indonesia versi lama.
Pada gambar diatas pada Indo-pak script Basmalah tidak dihitung sebagai ayat 1, namun ayat ke 6-dan 7 yang di Indo Pak script dihitung dua ayat, digabungkan menjadi satu ayat, sehingga jumlah ayatnya menjadi sama.



perbedaan ini bukanlah perbedaan mendasar karena nomor ayat, tanda baca panjang-pendek dsb bukanlah bagian dari Al-Quran,,
Sebagian ulama bahkan ada yang berpendapat menambahkannya ( nomor ayat dan tanda baca ) hukumnya makruh, namun sebagian Ulama lainnya memiliki pendapat berbeda .
Kita khususnya saya pribadi menghormati kedua perbedaan tersebut, karena jika Allah mengingikan kita semua sama, tidak ada yang sulit bagi Allah, kun fayakun (JIka Allah berkata jadi.. maka jadilah)
Al-Quran sendiri telah dijamin oleh allah tentang kemurniannya hingga hari kiamat
Karena kata Allah
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz-Dzikr (al-Qur’an), dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjaganya” [al-Hijr/15:9]
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai,) membacanya. Al-Qur’an surat Al-Qiyamah 17
Semoga tulisan ini kian menambah wawasan kita mengenai Al Quran.

Incoming search terms:

  • rasm utsmani
  • al quran utsmani
  • mushaf utsmani
  • quran utsmani
  • Al quran rasm utsmani
  • perbedaan al quran utsmani
  • perbedaan alquran madinah dan indonesia
  • perbedaan mushaf utsmani
  • perbedaan rasm utsmani
  • perbedaan rasm utsmani dengan rasm imlai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Berdirinya Ponpes LIRBOYO & Para MASYAYIKH LIRBOYO

Kediri mendapat julukan "kota santri", karena saking banyaknya pondok pesantren yang ada di daerah ini. Salah satu pondok pesantren yang terkenal dan terbesar adalah Pondok Pesantren Lirboyo. Berikut ini sekelumit sejarah Pondok Pesantren Lirboyo yang kini telah berusia satu abad lebih. Lirboyo adalah nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan Mojoroto Kotamadya Kediri Jawa Timur. Di desa inilah telah berdiri hunian atau pondokan para santri yang dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Lirboyo.  Berdiri pada tahun 1910 M. Diprakarsai oleh Kyai Sholeh, seorang yang Alim dari desa Banjarmelati dan dirintis oleh salah satu menantunya yang bernama KH. Abdul  Karim, seorang yang Alim berasal dari Mertoyudan Magelang Jawa Tengah. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo erat sekali hubungannya dengan awal mula KH.Abdul Karim menetap di Desa Lirboyo sekitar tahun 1910 M. setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya deng...

Pengertian Nahwu Shorof

Pengertian Nahwu Shorof NAHWU   adalah  أَلْكَلَامُ هُوَ اللَّفْظُ الْمُرَكَّبُ الْمُفِيْدُ بِالْوَضْعِ  (Adapun Kalam, adalah lafadz yang tersusun, memberikan faidah, dengan meletakannya/tempatnya ) kaidah-kaidah   Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih satu kata (Mufrod) atau ketika sudah tersusun (Murokkab). Termasuk didalamnya adalah pembahasan SHOROF. Karena Ilmu Shorof bagian dari Ilmu Nahwu, yang ditekankan kepada pembahasan bentuk kata dan keadaannya ketika mufrodnya.  Jadi secara garis besar, pembahasan Nahwu mencakup pembahasan tentang bentuk kata dan keadannya ketika belum tersusun (mufrod) , semisal bentuk Isim Fa’il mengikuti wazan فاعل, Isim Tafdhil mengikuti wazan أفعل, berikut keadaan-keadaannya semisal cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentashghirkan dll. Juga pembahasan keadaan kata ketika sudah tersusun (murokkab) semisal rofa’nya kalimah isim ketika menjadi fa’il, at...